Cinta itu memang bukan suatu hal yang gampang untuk dilakukan. Kita yang merasakan cinta bahkan belum tentu mengerti apa itu cinta. Suatu ketika aku harus menentukan pilihan yang sangat berat. Entah harus apa yang aku lakukan.
Ketika suatu malam yang sangat ramai,aku hanya terdiam merenung sendiri diantara keramaian. Perlahan-lahan air dimataku berjatuhan sangat deras. Entah karena apa,aku tiba-tiba saja menangis.
Aku teringat suatu hal,ketika Alif berulang-ulang menyebutkan satu nama cewe. Aku yang waktu itu mendengarnya heran,termasuk sahabtku yang tepat berada didekatku. Kita sempat berbincang masalah itu,tapi aku udah merasa gak kuat mendengar cerita dari sahabatku.
Suatu acara dimana guru tersayangku mengadakan "party". Ketika itu Alif terus menanyakan kabar si cewe itu. Perasaan aku semakin sakit mendengarnya. "Fi gimana? Alif dari tadi ngomongin ica terus,kenapa? Jadi bete tau." Dengusku. "Gue juga gak tau lah. Gue juga bingung kenapa dari tadi si Alif ngomongin ica terus". Kita berdua heran dengan tingkah laku Alif. Akhirnya kita mencoba lupakan hal yang terjadi.
Satu persatu temen-temenku berdatangan. Dan tibalah saatnya party dimulai. "Eh,lo kenapa? Cemberut aja dari tadi!" Tanya ica.Aku hanya tersenyum menutupi semua hal yang terjadi. Entah kenapa,sejak kejadian tadi,mood ku berubah menjadi bad. Apapun yang gue kerjain pasti hasilnya aneh." Udahlah sa,jangan kaya gitu juga,gak segitunya juga lo ngelakuin kaya gini juga" oceh salsa. Aku hanya mendengarnya dan aku masih merasakan hal yang sama.
Memang cinta tak bisa dipaksakan,mungkin hal itu yang sekarang aku rasakan. Mencintai seseorang yang tak pernah bisa untuk mencintaiku. Menyesal! Itu yang bisa aku lakukan ketika hal itu terjadi kepadaku.
Alif datang menghampiriku,"sa,lo kenapa? Ini acara party lo malah masang muka kusut gitu! Cerita sama gue,gausah nutupin semuanya dari gue,gue bakal dengerin semua isi hati lo sa" ku hanya berbisik dalam hati "Andai lo tau,gue kaya gini karna gue cemburu sama lo,gue kaya gini sakit hati gara gara lo. Lo terus ngomongin cewe yang gue gak mau,dan cewe itu sahabat gue lif."
"Hey,lo malah bengong!." Alif membangunkan lamunanku. "Udahlah lif lo gausah tau gue kenapa,urusin aja yang lebih penting dari gue! "
Akhirnya ku lebih memilih meninggalkan Alif.
~~~~~sampai sini dulu ya~~~~~
#Maaf ya kalo gaje,soalnya baru belajar. Nanti aku lanjutin lagi cerpen nya. Saya berharap ada yang mengkritik serta saran nya yaa😊